Jika berobat saya lebih memilih ke praktek dokter atau Rumah Sakit dari pada ke Puskemas. Bayangan saya mengenai Puskemas pastilah minim layanan, gedung yang sempit dan penuh dengan pasien yang antri berobat.
Pandangan tersebut nampaknya harus segera dirubah, yaitu ketika melihat Puskemas di daerah yang tidak jauh dari tempat tinggal saya. Dengan menempati 3 lantai, cukup nyaman untuk berobat. Paling tidak itu yang saya lihat dari depan. Maklum saya sendiri belum pernah ke Puskemas tersebut. Saya memang paling jarang ke dokter atau rumah sakit apalagi ke Puskemas.
Istri saya saja yang beberapa waktu lalu sempat berobat ke sana. Cukup nyaman, katanya. Ada 3 tarif yang berlaku, kalau datang pagi hingga pukul 12.00 wib biayanya sekitar Rp 2.000,-, jam 16.00 - 18.00 wib Rp 5.000,-, jam 20.00 - 22.00 wib Rp 10.000,-. Biaya yang sangat murah jika dibandingkan jika harus ke dokter atau rumah sakit.
Fenoma perubahan layanan tersebut nampaknya cukup menggembirakan. Paling tidak kenyataan tersebut telah menepis anggapan seorang penulis di harian Kompas, Sudarmono (Kompas, 29 September 2006), Puskemas Organisasi yang Terlupakan.
Sekali-sekali nampaknya saya perlu ke sana, tapi mudah-mudahan bukan karena sakit. Paling tidak untuk melakukan riset kecil-kecilan, apakah masih ditemukan perbedaan antara pelayanan Puskemas dengan Rumah Sakit?
Wednesday, January 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment