
Adriel sedang mengetik lagu gereja katanya.
Untuk persiapan koor sekolah minggu di hari Natal, tanggal 23 Desember 2007.
Semula mau ikutan nginep di Green Hill, tetapi rupanya ada hal yang harus diselesaikan, rencana nginep akhirnya dibatalkan. Tetapi besok paginya baru bisa menyusul. Dari rumah berangkat sekitar pkl 5 pagi, dan sampai di lokasi pkl 08.00 wib. Adriel dan Debby pun semangat untuk ikut, karena diinformasikan akan berenang. Wah ... yang biasanya susah bangun, pagi itu gampang bener dibanguninnya. Sampai di sana, langsung mencari lokasi berenang, dan byurrr... langsung nyebur.
Biasanya, saya selalu membawa camera Canon, setiap kali bepergian. Hari itu justru saya tidak membawa. Kebetulan camera tersebut dipinjam seorang teman untuk sebuah acara reuni keluarga besar PLN. Padahal hari ini saya ada undangan pernikahan Dede dan Mega. Saya tidak tahu kalau camera itu akan dikembalikan hari Seninnya, saya pikir hari Sabtu sudah akan dikembalikan.
Adriel, kalau diajak jalan selalu membawa buku. Padahal saya tidak suruh untuk membawa. Dan rupanya memang ada gunanya juga buku tersebut dibawa. Pas ingin tahu apa nama jenis Kura-Kura yang ada di Katulampa ini, spontan dia buka buku tersebut dan mengindentifikasi nama jenis binatang tersebut. Wah ... calon peneliti nih. Sayang, carapace-nya kotor begitu, sehingga menyulitkan untuk melakukan identifikasi. Selain kura-kura, di Terminal Tas Tajur ini, juga ada ikan yang berukuran cukup besar, Arapaima gigas. Yaitu sejenis ikan arwana yang berasal dari sungai di Brasil. Juga ada Elang Jawa, Surili dan Burung Kakatua jambul kuning. Sungguh tempat edukasi anak-anak yang menyenangkan.
Lebaran kali ini, ajak Nenek dan Omah ke Pantai Ancol. Rencananya sih mau ke daerah Puncak. Tetapi sepertinya akan macet total. Sehingga diputuskan ke Ancol saja, sambil monitoring kerjaan. Hah??? Hari gini, masih mikirin kerjaan??? Ya ya, karena di kantor sedang ada proyek migrasi dari Windows ke Linux, mumpung sedang tidak ada karyawan yang kerja.
Sudah satu bulan ini tidak “jalan”, dan baru sempat hari ini. Target kunjungan kali ini adalah ke daerah Cilember. Daerah ini terkenal dengan curug tujuhnya. Namun demikian ada beberapa obyek lain yang bisa dinikmati selain air terjun tersebut, di antaranya adalah Taman Kupu-Kupu. Tidak banyak koleksi kupu-kupu, yang terdapat di taman tersebut. Hanya beberapa spesies saja, itupun jenis yang umum ditemui.
Sepulang dari Medan, saya mengajak anak-anak berenang di Atlantis Water Adventure. Sebuah wahana taman air di komplek Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Saya sendiri baru kali ini ke tempat ini. Mungkin karena jarak yang dekat dengan tempat tinggal, sehingga membuat saya menjadi agak malas. Kalau tidak anak-anak yang sudah beberapa kali memaksa untuk ke tempat ini, mungkin tidak pergi. Akhirnya baru kali ini saya menginjakan kaki di tempat ini, lagian sudah lama juga ditinggal tugas. Nama Atlantis berasal dari nama sebuah nama kota yang hilang tertelan gelombang lautan Atlantik sebagaimana yang dituliskan oleh Plato dalam bukunya Timaeus dan Critas. Ada beberapa jenis kolam, tetapi nampaknya Adriel dan Debby lebih menyukai kolam yang dipenuhi oleh bola-bola beraneka warna. Cukup lama berenang di kolam ini. Kalau tidak segera dipaksa berhenti, pasti mereka merengek untuk terus berenang. Dasar anak-anak, kalau sudah melihat air! Padahal bibirnya sudah nampak kebiruan. Tiket masuk ke Atlantis, lumayan mahal yaitu Rp 50.000,- sedangkan tiket masuk TIJA adalah Rp 10.000,-. Dikalikan dengan 4 orang menjadi Rp 240.000,-. Wah ... lumayan besar juga ya?
Beberapa buku yang dibeli bulan ini adalah :
Tepat pukul 16.30 wib, berdua dengan Adriel ke Suaka Marga Satwa Muara Angke. Dan mengajari Adriel, mengenai fungsi hutan magrove dan peranannya dalam ekosistem. Enam tahun yang lalu pernah Adriel pernah ke sini, dan saat itu masih ada palang dari Departemen Kehutanan yang menjelaskan bahwa di sini adalah Kawasan Hutan Mangrove, tetapi ketika ke sana palang informasi tersebut sudah tidak ada, berubah menjadi bangunan perumahan mewah. Wah ... wah ... benar-benar sudah habis. Bagaimana burung khas hutan mangrove bisa hidup, jika disekelilingnya sudah dihuni oleh bangunan-bangunan? Photo di atas, adalah sarang burung yang masih tersisa, entah sampai kapan masih bisa bertahan?. Sementara di sebelahnya sedang dibangun bangunan sekolah.

Mengisi liburan sekolah Adriel kali ini, yaitu dengan mengunjungi kawasan wisata alam pegunungan di daerah Bandung Selatan. Beberapa kawasan wisata alam yang bisa dikunjungi di daerah ini adalah seperti Kawah Putih, Wisata Alam Taman Cimanggu, Penangkaran rusa Ranca Upas, Wisata Agro Stroberi, Tea Walk Walini, dan Situ Patengan. Namun tidak semua kawasan terkunjungi, karena keterbatasan waktu, hanya beberapa saja yang dapat dikunjungi, di antaranya adalah Ciwidey, Situ Patengan, dan Pemandian Air Panas Cimanggu.
Sebetulnya rencana nonton adalah hari Sabtu tgl 5 Mei, kemarin. Sudah antri 1 jam, begitu sampai di depan loket, tiket habis!!!
Dua minggu yang lalu, saya beli kaset Franky Sihombing "Rayakan" di Kelapa Gading. Jarang-jarang lho, beli kaset. Apalagi lagu-lagu rohani. Kenapa enggak CD aja? Maklum, buat di mobil soalnya. Dan di mobil cuma ada tape kaset itu aja. Lagunya lumayan, enak.
Tanggal 9 dan 16 April 2007, berturut-turut saya mempresentasikan cara menggunakan aplikasi NetSetMan di kantor, yaitu aplikasi untuk mengelola setting network. Diharapkan dengan aplikasi yang sangat user friendly ini akan memudahkan user untuk mengelola settingan network, tanpa perlu melapor lagi ke IT. Jika hal ini berhasil, maka 30 persen beban pekerjaan IT bisa diselesaikan oleh tingkat user. Pada pertemuan pertama yang hadir sangat sedikit, 7 orang. Tetapi pada pertemuan berikutnya berjumlah 16 orang. Memang, tidak semua diundang, hanya user yang bekerja di web saja.
Beberapa waktu yang lalu, sengaja ajak anak-anak ke Istana Presiden. Tapi itu dari kejauhan, bukannya masuk ke Istana Presiden. Maksudnya supaya anak-anak tahu, kalau SBY itu berkantor di situ. Mumpung lagi ada waktu senggang, sekalian juga ke Monas.
Hari ini ulang tahun Debby ke-5. Kasih hadiah apa ya?
Akhirnya, waktu malamnya Debby malah memilih mainan Doctor Set bukannya boneka Barbie, ketika diajak ke toko mainan di Kelapa Gading. Semoga kalau sudah besar menjadi Dokter beneran ya. Bukan menjadi kebiasaan untuk mengadakan acara-acara ulang tahun, apalagi mengundang banyak orang, hanya acara keluarga saja. Kue tart-nya pun Uwak yang bawa dari Bogor. Acara tiup lilin diakhiri dengan doa, dan Koko Adriel yang mendoakan Debby, supaya semakin besar menjadi anak yang penurut terhadap Firman Allah, terhadap orang tua, tidak suka berantem dengan Kokoknya, rajin membantu Mamah, dan rajin belajar.
Memanfaatkan libur Nyepi, dengan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. Sebetulnya mau mengeksplore lebih banyak tumbuh-tumbuhan yang ada disini dan memperkenalkannya ke anak-anak. Tapi sayang cuaca tidak mendukung. Hujan terus, tidak henti-henti. Tetapi ada beberapa tanaman bunga yang sempat saya dokumentasikan, dan rencananya nanti akan dibuat blog khusus untuk tanaman hias. Sekedar menyalurkan hobby photography, keanekaragam hayati dan blog. Cocok dech.
Backpack baru dari Bowie nih. Sepertinya dia habis dapat proyek di Semarang. Backpacknya oke juga, bisa diisi notebook dan camera sekalian. Keren!. Saya juga sudah cek di websitenya, http://www.eigeradventure.com Tye Focus. 01 Art 2717, Size 34 x 20 x 46 cm cocok untuk notebook 15", terbuat dari Polyester 600D black dan Nylon 1682 Black. Dari websitenya disebutkan backpack tersebut, dibuat dengan Eiger Intercooler Back System, price list IDR 385.000,-.
Banjir kali ini ternyata lebih besar dibanding 5 tahun yang lalu. Hujan berturut-turut selama 2 hari (2-3 Febuari 2007) dengan curah hujan yang cukup tinggi, telah menenggalamkan 70% kota Jakarta. Ketinggian air di kamar saja mencapai 50 cm. Jika 5 tahun yang lalu korbannya adalah hilangnya sepeda, dicuri di saat banjir. Saat ini korbannya adalah tempat tidur, lemari buku, lemari pakaian. Semuanya rusak.
Jika berobat saya lebih memilih ke praktek dokter atau Rumah Sakit dari pada ke Puskemas. Bayangan saya mengenai Puskemas pastilah minim layanan, gedung yang sempit dan penuh dengan pasien yang antri berobat.jurnal online keluarga